Yusril Blog(Tel Aviv)- Israel memulai pembangunan tembok pelindung di sekitar perbatasan dengan Lebanon. Tembok itu dibangun untuk melindungi kota di sebelah utara Negara Yahudi tersebut.
Tembok sepanjang dua kilometer dan dengan tinggi 10 meter ini, ditujukan untuk mencegah bentrokan antara pasukan Israel dan Lebanon. Memang pos penjagaan antara pasukan kedua negara ini jaraknya hanya beberapa meter. Demikian diberitakan AFP, Selasa (24/4/2012).
Israel diketahui sudah mengabarkan maksud pembangunan tembok pembantas ini kepada Lebanon. Keduanya akan melakukan koordinasi lewat bantuan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pada Januari lalu, Israel memang sudah mempertimbangkan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan mereka dengan Lebanon. Secara keseluruhan panjang perbatasan itu mencapai 79 kilometer.
Alasan mereka membangunnya, tidak lepas dari kekhawatiran Israel adanya penembak jitu yang menyerang apartemen warga di wilayah Metulla. Tetapi kekhawatiran mereka belum terbukti hingga kini.
Meskipun kedua negara pada dasarnya masih dalam status perang, militer Israel dan Lebanon kerap melakukan pertemuan untuk membahas mengenai masalah perbatasan. Pertemuan ini selalu di mediasi oleh pasukan UNIFIL, dimana Indonesia juga turut di dalamnya.
Tembok sepanjang dua kilometer dan dengan tinggi 10 meter ini, ditujukan untuk mencegah bentrokan antara pasukan Israel dan Lebanon. Memang pos penjagaan antara pasukan kedua negara ini jaraknya hanya beberapa meter. Demikian diberitakan AFP, Selasa (24/4/2012).
Israel diketahui sudah mengabarkan maksud pembangunan tembok pembantas ini kepada Lebanon. Keduanya akan melakukan koordinasi lewat bantuan pasukan perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pada Januari lalu, Israel memang sudah mempertimbangkan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan mereka dengan Lebanon. Secara keseluruhan panjang perbatasan itu mencapai 79 kilometer.
Alasan mereka membangunnya, tidak lepas dari kekhawatiran Israel adanya penembak jitu yang menyerang apartemen warga di wilayah Metulla. Tetapi kekhawatiran mereka belum terbukti hingga kini.
Meskipun kedua negara pada dasarnya masih dalam status perang, militer Israel dan Lebanon kerap melakukan pertemuan untuk membahas mengenai masalah perbatasan. Pertemuan ini selalu di mediasi oleh pasukan UNIFIL, dimana Indonesia juga turut di dalamnya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !