Yusril Blog (Seoul)- Korea Utara (Korut) menuntut permintaan maaf dari Korea Selatan (Korsel) yang menghina perayaan ulang tahun ke 100 Kim Il Sung. Bila Korsel tetap tidak mau meminta maaf, Korut akan melancarkan perang suci.
"Rezim boneka pengkhianat itu harus meminta maaf secepatnya atas kejahatan yang mereka lakukan, yakni menghina Festival Hari Matahari," ujar Pemerintah Korut beserta beberapa organisasi lainnya, seperti dikutip Japan Today, Kamis (19/4/2012).
"Militer dan warga Korut akan melampiaskan kemarahannya dan melancarkan perang suci untuk membasmi para pengkhianat di tanah Korea," tambahnya.
Pernyataan itu muncul setelah Presiden Korsel Lee Myung Bak mengkritik Korut. Korut dinilai menghabiskan dana sebesar USD850 juta atau sekira Rp7 triliun untuk festival itu. Menurut Lee, dana sebesar Rp7 triliun bisa digunakan untuk membeli 2,5 ton jagung untuk Korut.
Peringatan 100 tahun Kim Il Sung memang digelar dengan cukup meriah di Korut. Peringatan itu dirayakan dengan parade militer dan segenap pertunjukan lainnya.
Warga dan pelajar bahkan tampak berfoto dengan mengenakan seragam sekolahnya, di depan lukisan Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Beberapa warga Korut lainnya juga tampak mengadakan piknik bersama keluarganya di sebuah taman di bukit.
"Lee si pengkhianat mengutarakan makiannya saat kami menggelar festival itu. Sikap Lee tidak dapat ditolerir karena sama saja dengan menghina pemimpin, sistem pemerintahan, dan warga kami. Provokasi seperti itu jelas menciptakan kemarahan warga kami," demikian pernyataan Korut.
Istilah perang suci sempat diutarakan oleh Korut saat negeri komunis itu berseteru dengan Korsel. Pada Februari lalu, Korut bahkan mengancam akan menggelar perang suci dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang mengadakan latihan militer gabungan di dekat wilayah perairannya.
Meski demikian, AS menilai seluruh perkataan yang dilontarkan Korut hanyalah gertakan. AS juga tidak menganggap ancaman Korut sebagai ancaman yang baru.
"Rezim boneka pengkhianat itu harus meminta maaf secepatnya atas kejahatan yang mereka lakukan, yakni menghina Festival Hari Matahari," ujar Pemerintah Korut beserta beberapa organisasi lainnya, seperti dikutip Japan Today, Kamis (19/4/2012).
"Militer dan warga Korut akan melampiaskan kemarahannya dan melancarkan perang suci untuk membasmi para pengkhianat di tanah Korea," tambahnya.
Pernyataan itu muncul setelah Presiden Korsel Lee Myung Bak mengkritik Korut. Korut dinilai menghabiskan dana sebesar USD850 juta atau sekira Rp7 triliun untuk festival itu. Menurut Lee, dana sebesar Rp7 triliun bisa digunakan untuk membeli 2,5 ton jagung untuk Korut.
Peringatan 100 tahun Kim Il Sung memang digelar dengan cukup meriah di Korut. Peringatan itu dirayakan dengan parade militer dan segenap pertunjukan lainnya.
Warga dan pelajar bahkan tampak berfoto dengan mengenakan seragam sekolahnya, di depan lukisan Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Beberapa warga Korut lainnya juga tampak mengadakan piknik bersama keluarganya di sebuah taman di bukit.
"Lee si pengkhianat mengutarakan makiannya saat kami menggelar festival itu. Sikap Lee tidak dapat ditolerir karena sama saja dengan menghina pemimpin, sistem pemerintahan, dan warga kami. Provokasi seperti itu jelas menciptakan kemarahan warga kami," demikian pernyataan Korut.
Istilah perang suci sempat diutarakan oleh Korut saat negeri komunis itu berseteru dengan Korsel. Pada Februari lalu, Korut bahkan mengancam akan menggelar perang suci dengan Korsel dan Amerika Serikat (AS) yang mengadakan latihan militer gabungan di dekat wilayah perairannya.
Meski demikian, AS menilai seluruh perkataan yang dilontarkan Korut hanyalah gertakan. AS juga tidak menganggap ancaman Korut sebagai ancaman yang baru.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !