Hukum Gambar Mahkluk Hidup Dalam Islam

Yusril Blog- Banyak orang yang memajang gambar manusia dan makhluk hidup lainnya di dalam rumah tetapi menurut Agama Islam apakah boleh hal-hal semacam ini dilakukan?Mau tau jawabannya?Liat bawah ini...


1.larangan untuk memajang gambar di dalam rumah 
a. orang yang memajang sebuah gambar di rumahnya maka takkan dimasuki oleh 
malaikat yang biasa membagikan rahmat 

Dari Nabi saw., beliau bersabda: Malaikat tidak akan memasuki rumah yang ada anjing atau ada gambarnya. (Shahih Muslim No.3929)

b. orang yang memajang sebuah gambar binatang di dalam perabotan rumahnya. Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: 
Kami mempunyai tirai bergambar burung. Orang yang hendak masuk tentu akan melihat tirai bergambar itu. Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadaku: Gantilah tirai ini sebab setiap kali aku masuk dan melihatanya aku menjadi teringat akan dunia.

2.larangan membuat patung melukiskan gambar atau sebagai juru gambar 

a. orang yang lukisan maka hukumanya akan disiksa pada saat hari kiyamat 
Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: 
Rasulullah saw. bersabda: Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah para juru gambar. (Shahih Muslim No.3943

b. pelukis/animator akan masuk ke dalam neraka dan akan ditemani oleh sosok yang di lukis/gambarnya. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: 
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Setiap tukang gambar itu akan masuk neraka. Allah akan menjadikan baginya dengan setiap gambar yang ia buat sesosok jiwa yang akan menyiksanya di neraka *******. (Shahih Muslim No.3945

memang benar setiap orang yang melukis memajang lukisan 
dan juga melihat lukisan itu akan membuat allah murka, dan akan masuk kedalam neraka 
namun sesuai dengan hadist ini : 

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: 
Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Siapa lagi orang yang lebih zalim daripada orang yang mencoba membuat ciptaan seperti ciptaan-Ku? Mereka boleh mencoba menciptakan sebuah atom atau menciptakan biji-bijian atau menciptakan jelai. (Shahih Muslim No.3947)